Jumat, 28 November 2014

Makalah Berbicara 1



MAKALAH BERBICARA 1
DISKUSI KELOMPOK




Oleh :
Kelompok 1
      1.Iin Fitriyani
      2.Murdiana
      3.Delvi Selvia
Dosen Pengampuh : Ayu Puspita Indah Sari M,pd.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
2014




KATA PENGANTAR


            Puji syukur kehadirat Allah SWT, karna rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah ini bisa diselesaikan. Untaian sholawat dan salampun tidak lupa dituturkan tertuju kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW. Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami.
Kami membuat makalah ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh dosen. Dari pembuatan makalah ini tidak hanya menyelesaikan tugas, tetapi bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Diskusi Kelompok, Mengenai Tugas Ketua Dan Partisipan.
Kiranya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Meski begitu, penulis sadar bahwa makalah ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.
  




Palembang, 5 Mei 2014


                                                                                                                        Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………           1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….            2
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….            3
1. Latar Belakang Masalah …………………..……………………………..             3
2. Rumusan Masalah………………………………………………………..             3
3. Tujuan ..…………………………………….……………………………             3
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………..             4
1. Tugas Ketua Dan Partisipan ……………………………………………...             4
    a. Tugas Ketua …………………………………………………………..             4
    b. Tugas Partisipan ………………………………………………………             5
2. Manfaat Diskusi Kelompok ……………………………………………...             5
3. Aneka Hambatan Dan Cara Penanggulangan …………………………......             6
    a. Hambatan ……………………………………………………………..             6
    b. Penanggulangan …………………………………………………….....             6
4. Ukuran-Ukuran Untuk Menilai Diskusi Kelompok ……………………......             7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………..             9
3.1. Kesimpulan …………………………………………………………....             9
3.2. Saran …………………………………………………………………..             9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..             10






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok ada beberapa teknik yang perlu dipahami oleh ketua maupun partisipan khususnya kita yang sering melakukan diskusi kelompok agar nantinya dalam menangani masalah tidak mengalami kesulitan. Salah satunya dengan mengetahui tugas ketua maupun partisipan dalam diskusi. Untuk itu kami menyajikan materi ini sebagai tambahan ilmu ataupun sebagai bahan materi untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran mengenai diskusi kelompok dalam membahas tugas ketua maupun partisipan.

B.       Rumusan Masalah
1.         Apa saja tugas ketua dan pasrtisipan.
2.         Apa manfaat diskusi kelompok.
3.         Apa saja aneka hambatan dan cara penanggulangan.
4.         Seperti apa diskusi kelompok yang efektif.

C.      Tujuan Penulisan
1.         Mengetahui tugas ketua dan partisipan.
2.         Mengetahui manfaat dari diskusi kelompok.
3.         Mengetahui aneka hambatan dan cara penanggulangan.
4.         Mengetahui bagaimana diskusi kelompok yang efektif.




 
BAB II
PEMBAHASAN
DISKUSI KELOMPOK
A.     Tugas Ketua dan Tugas Partisipan
Dalam Pembicaraan terdahulu kita telah memperbincangkan tugas dan kewajiban seseorang pembicara dalam suatu diskusi kelompok. Berhasil atau tidaknya suatu diskusi kelompok turut pula ditentukan oleh baik atau tidaknya seseorang ketua dan para partisipan.
1.    Tugas Ketua
a) Membuat persiapan yang matang untuk diskusi. Seorang ketua haruslah mengadakan kegiatan membacadan memikirkan pendahuluan mengenai pokok yang akan dibahas. Selain itu juga membuat catatan-catatan penting yang akan dipertimbangkan nanti.
b) Mengumumkan judul atau masalah dan mengemukakan tujuan diskusi. Sanga ketua dapat juga merupakan butir-butir penting yang menurut anggapanya perlu dipikirkan dan mempertimbangkan nanti.
c)  Menyediakan atau menetapkan waktu bagi (a). pendahuluan, (b) diskusi, (c) rangkuman singkat yang isinya tentang kesimpulan yang ingin dicapai.
d) Menjaga keteraturan susuna diskusi. Sang ketua harus bertindak tegas dan bijaksana. Mengizinkan hanya seorang pembicara berbicara pada satu waktu. Diminta pada para anggota untuk mengangkat tangan kalau mereka ingin berbicara.
e)    Memberi kesempatan kepada setiap orang yang ingin mengemukaka pikiran. Seandainya dua orang atau lebih ingin berbicara, persilakan terlebih dahulu orang yang belum atau baru sedikit mengemukakan pikiran aatau pendapatnya.
f) Menjaga agar minat para peserta tetap besar. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang merangsang dari waktu ke waktu, terutama sekali kalau diskusi itu mulai mengendor dan lamban.
g) Menjaga agar diskusi tetap maju. Kalau memang maksud sejak semula adalah untuk mendapatkan suatu kesimpulan atau consensus ( persetujuan umum ) mengenai suatu topic, peganglah teguh kenyataan ini dalam hati.
h)   Membuat catatan singkat pada akhir diskusi. Sang ketua mengemukakan setiap kesimpulan dan rencana-rencana kerja yang telah disetujui bersama.( Abert[ et al], 1961b : 166-7).
2.    Tugas Partisipan
a)  Turut mengambil bagian dari diskusi . maksud diskusi adalah untuk mengutarakan berbagai pandangan yang berbeda-beda. Walaupun mungkin saja kita tidak merupakan pembicara yang bersemangat seperti pembicara lain, bicarakanlah seperlunya dan seadanya. Gagasan-gagasan kita mungin saja sama baiknya gagasana orang lain.
b) Berbicara jika ketua mempersilahkan kita. Dalam suatu kelompok yang amat besar, kita dapat menarik perhatian ketua dengan cara berdiri. Dalam suatu kelompok kecil, kita dapat mengangkat tangan.
c)  Berbicaralah dengan tepat dan tegas. Kita harus yakin bahwa tata bahasa dan gaya bahasa yang kita pergunakan itu tepat. Kalau kita berbicara dengan tepat dan benar, para pendengar dapat memusatkan perhatian kepada apa yang kita katakana.
d) Kita harus dapat menunjang pernyataan kita dengan fakta-fakta, contoh-contoh, atau pendapat para ahli. Kalau kita menggunakan fakta-fakta ataupun statistic, harus yakin akan ketepatanya.
e)    Ikutilah dengan seksama dan dengan penuh perhatian diskusinyang sedang berlangsung. Kita akan membantu setiap orang hadir jika saran atau tanggapan kita menunjang dengan referensi terhadap yang langsung mendahuluinya dan barangkali suatu petunjuk terhadap apa-apa yang akan menyusul.
f)   Dengarkanlah dengan penuh perhatian. Jangan memikirkan bagaimana cara menyangkal atau membantah apa yang dikatakan orang lain, tetapi pikirkan dan pahamila apa yang dikatakan.
g)  Bertindaklah dengan sopan santun dan bijaksana. Kalau kita tidak setuju dengan seseorang, janganlah menghadapi dengan kontradiksi yang mendatar.
h)  Cobalah memahami pandangan orang lain. Usahakanlah menempatkan diri kita pada posisi orang lain dan mencoba melihat hal-hal itu seperti orang lain melihatnya.

B.      Manfaat Diskusi Kelompok
Manfaat yang paling besar dari diskusi kelompok ialah kemampuannya memberikan sumber-sumber yang lebih banyak bagi pemecahan masalah ketimbang yang tersedia atau yang mungkin diperoleh. Diskusi kelompok juga sangat berguna apabila dua pandangan yang bertentangan harus diajukan dan suatu hasil yang bersifatmemilih” salah satu dari dua”. Diskusi juga perlu sekali bagi pemeritahan demokratis.
Melalui pikiran dan rencana kelompok, ide-ide atau gagasan-gagasan dapat diuji secara lebih memadai dan memihak. Hal itu lebih bagus ketimbang kalau kelompok berada dibawah pesona seseorang pembicara yang menyakinkan walaupun kadang bersifat picik dan mengutamakan kepentingan sendiri.

C.     Aneka Hambatan dan Cara Penanggulangan
1.    Hambatan
a)        Kegagalan memahami masalah
b)        Kegagalan karena tetap bertahan terhadap masalah.
c)        Salah paham terhadap setiap makna dari kata orang lain.
d)       Kegagalan membedakan anatara fakta-fakta “dingin” dan pendapat-pendapat yang “panas”.
e)        Perseliha pendapat yang meruncing tanpa adanya keinginan untuk berkompromi.
f)         Hilangnya kesabaran dalam kemarahan yang tidak tanggung-tanggung.
g)     Kebingungan dalam menghadapi suatu perbedaan pendpat dengan serangan terhadap pribadi seseorang.
h)     Memperjuangkan waktu untuk membantah sebagai peganti mengajukan pertanyaan.
i)    Menggunakan kata-kata yang bernoda (stigma words) yang menumpulkan pikiran.(Salisbury, 19955 :195)

2.    Penanggulangan
a)        Menarik atau mengarahkan perhatian kepada suatu butir yang belum terpikirkan
b)        Menanyakan kekuatan suatu argument
c)        Kembali lagi pada sabab-musabab
d)       Menanyakan sumber informasi atau argument
e)        Menyarankan agar diskusi tidak menyimpang dari masalah
f)         Manyadarkan bahwa belum ada informasi baru yang ditambahkan
g)        Menarik perhatian kepada kesukaran atau kerumitan masalah.
h)        Mendaftarkan langkah-langkah persetujuan (atau perselisihan)
i)          Memberi kesan bahwa kelompok belum siap mengambil keputusan
j)       Memberikan kesan bahwa tidak ada keuntungan diperoleh dari penundaan yang berlarut-larut.
k)     Menyarankan kepribadian-kepribadian atau tokoh-tokoh yang harus dihinadri
l)       Meberikan kesan bahwa ada bebrapa orang yang berbicara terlalu banyak
m)     Menyarankan betapa besar nilainya suatu kompromi
n)      Memberikan kesan bahwa kelompok itu mungkin/seolah-olah telah dirugikan.
Demikian sejumlah sarn yang perlu diperhatikan oleh pemimpin/ketua diskusi agar hasil maksimal tercapai. Harus diakui bahwa ini merupakan tugas yang berat.

D.     Ukuran-ukuran untuk Menilai Diskusi Kelompok
Khusus mengenai diskusi kelompok ini kita kemukakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh sang pemimpin yang merupakan tolok ukur keberhasilan dalam menjalankan tugas.
1.        Berkenaan dengan topik. Apakah saya:
a)   Mengenal serta memahami masalah keseluruhan secara jelas sebelum saya mencoba memecahkannya?
b)   Melihat keseluruhan objek atau memperdebatkan suatu segi?
c)   Berbicara bertele-tele atau tetap bertahan secara konsekuen dalam mennghadapi suatu masalah
d)    Memilki fakta yang memadai atau bukti yang terpecaya
e)     Membuang-buang waktu mengenangkan sesuatu yang sedikit sekali kaitanannya
f)       Memperguanakan kata yang umum atau yang khusus
g)     Mempergunakan kata yang nyata, kata –kata yang tepat, atau kata yang bernoda atau tercela
h)  Mempergunakan pernyataaan-pernyataan yang bersifat “terlalu umum” (atau”cacth-all”) yang lebih membingungkan ketimbang menjelaskan?
i)      Menunggu fakta-fakta sebelum saya menolak pernyataan-pernyataan umum dari orang lain?
j)      Membuat keputusan pribadi dari diskusi itu?

2.    Berkenaan dengan teknik. Apakah saya?
a)         Berbicara hanya apabilasaya membuat satu butir yang baik
b)        Berbicara terlalu banyak, mengemukakan suatu penampilan yang tunggal
c)         Mengganggu para pembicara lain
d)        Berdikusi engan seorang pribadi saja, mengabaikan kleompok
e)         Membantah atau menetang pribadi sebagai penganti pendapatnya
f)         Mengabaikan perlindungan harga diri lawan saya
g)        Menafsirkan perbedaan pendapat sebagai suatu serangan pribadi 
h)       Tidak setuju dalam hal suasana hati mengandung pertanyaan atau melulu bagi kontradiksi saja.    i)           Memliki sikap yang “serba tahu”   
 j)       Memperlihatkan banyak emosi ketimbang penalaran  
 k)      Mengadakan pembedaan antara pemborosan waktu dan pemanfaatan waktu (silabury, 1955 :200).












BAB III
PENUTUP
1.        Kesimpulan :
Diskusi kelompok merupakan suatu dialog yang sering dilakukan dalam sebuah kelompok yang dapat bertukar pengalaman, informasi dan pendapat serta dapat menghasilkan keputusan dari hasil diskusi itu sendiri. Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan kelompok, sebab kegiatan kelompok sangat beraneka ragam seperti rekreasi bersama dan bekerja bersama.
Dengan adanya diskusi kelompok ini bisa menjadi tempat untuk berbagi antara anggota kelompok,pemecahan suatu masalah tertentu sehingga para anggota bisa berkembang secara optimal. Dalam diskusi kelompok ini kami membahasa mengenai tugas ketua dan partisipan. Adapun tugas ketua antara lain : membuat persiapan yang matang untuk diskusi. Seorang ketua haruslah mengadakan kegiatan membacadan memikirkan pendahuluan mengenai pokok yang akan dibahas. Selain itu juga membuat catatan-catatan penting yang akan dipertimbangkan nanti. mengumumkan judul atau masalah dan mengemukakan tujuan diskusi. Sanga ketua dapat juga merupakan butir-butir penting yang menurut anggapanya perlu dipikirkan dan mempertimbangkan nanti.
Sedangkan tugas partisipasn secara keseluruhan ikut berpartisipasi agar diskusi tidak pakum ataupun mati dengan ikut berpasrtisipai dlam diskusu agar suasana diskusi menjadi lebih hidup serta saling menghargai pendapat satu sama lain.

2.      Saran :
Kiranya dalam pelaksanaan diskusi kelompok nanti semua anggota bisa beperan aktif, tentunya semua itu tidak luput dari pengawasan dan keaktifan dari pembimbing artinya bisa terjalin kerja sama bukan hanya antara anggota namun antara anggota dengan pembimbing.




DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :         Angkasa Bandung. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar